Klik untuk melihat silsilah (dlm pengembangan)

Petojo 1949

Koboi Petojo 1949

Koboi Petojo 1949

Album Foto

LISTEN TO QURAN

Thursday, November 13, 2008

Gaya Kompas Mengobarkan Permusuhan

khabarislam.wordpress.com.
KH Cholil Ridwan menilai Kompas memang menjadi alat Katholik atau missi zending. “Jadi apa-apa yang merugikan umat Islam pasti dimuat, termasuk tulisan yang menyerang MUI,” tegasnya.
Untuk kesekian kalinya Harian Kompas kembali memuat tulisan yang yang sangat tendensius tentang Majelis Ulama Indonesia (MUI). Tulisan tendensius tentang MUI ini dimuat di Kompas edisi Senin, 8 September 2008, halaman 44, di rubrik Bentara, melalui tulisan Sumanto Al Qurtuby dengan judul, “Mendesain Kembali Format Dialog Agama” .
Sumanto menulis, “Menariknya, ma-sih menurut Rumadi, dalam peristiwa kekerasan berbasis agama ini, Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mestinya berperan sebagai pengayom umat, dalam banyak hal justru sering menjadi aktor utama (prime mover) dan inspirator kekerasan.
MUI yang seharusnya menjadi pemersatu kelompok-kelompok keaga-maan yang terbelah justru menjadi ”polisi agama” yang ikut menggebuk kelompok-kelompok keagamaan yang divonis sesat dan menyimpang. MUI yang semestinya berfungsi sebagai penyejuk dan ”oase spiritual” bagi umat manusia apapun agama dan keyakinan mereka seperti dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW justru ikut menjadi pembakar amarah massa dan penyulut kebencian. Pula, MUI yang seharusnya menjadi wadah dialog agama yang terbuka justru menjadi sarang kelompok konservatif yang anti-dialog dan pluralisme. Apa yang menimpa MUI ini tentu menjadi sebuah ironi mengingat sebagai institusi agama yang ”dihidupi” dari uang rakyat melalui APBN, tidak sepantasnya jika MUI terlibat dalam kekerasan agama yang mengorbankan rakyat itu sendiri.”
Pemuatan tulisan yang menyerang MUI ini tentu bukan karena unsur ketidaksengajaan. Berkali-kali harian yang diterbitkan oleh kelompok Katholik ini melakukan hal serupa. Sikap tersebut tampaknya memang sudah menjadi ideologi Kompas selama ini.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Ridwan menilai Kompas memang menjadi alat Katholik atau missi zending. “Jadi apa-apa yang merugikan umat Islam pasti dimuat, termasuk tulisan yang menyerang MUI,” tegasnya kepada SI. Seharusnya jika harian itu menggunakan kaidah jurnalistik yang benar, ada klarifikasi terlebih dahulu dari pihak-pihak yang akan dirugikan dari tulisan tersebut.
Ia menjelaskan, kini banyak pihak menjadi kepanjangan tangan kepen-tingan Barat yang anti Islam. Mereka dibayar untuk melakukan itu. “Jadi kalau mereka tidak anti MUI, tidak menyerang MUI maka berarti mereka tidak melak-sanakan tugasnya. Mereka tidak akan dapat proyek baru lagi. Saya kira itu yang bisa kita pahami,” tuturnya.
Menanggapi tulisan Sumanto yang menuding MUI sebagai sumber keke-rasan, KH Cholil tidak bisa menerimanya. Ia kemudian mengilustrasikan rusuh musik di Bandung yang menewaskan 10 orang atau rusuh di Maluku Utara serta rusuh di berberbagai daerah yang tidak pernah dibicarakan. “Semata-mata mere-ka memang sudah antipati terhadap MUI. Dia orang Islam yang tidak pernah mau membela Islam. Tapi dia orang Islam yang menjadi kepanjangan kaki tangan Barat,” tegasnya seraya menjelaskan bahwa tidak ada hubungan antara fatwa MUI dengan kekerasan.

Jejak Kekurangajaran
Dalam kasus eksekusi mati Tibo dan kawan-kawan, misalnya. Kompas hampir seratus persen menjadi corong mereka yang menolak eksekusi mati tersebut, sebagaimana tercermin melalui berbagai opini yang dipublikasikannya.
Dalam pemberitaannya, Kompas hampir tidak pernah memberikan ruang bagi mereka yang pro eksekusi mati Tibo dkk. Padahal, sudah jelas Tibo dkk membunuh ratusan santri Ponpes Wali-songo, Poso, dengan tangannya sendiri. Dalam hal Tibo dkk hanyalah wayang yang dimainkan aktor intelektual, itu lain persoalan. Yang jelas secara pidana Tibo dkk memang terbukti membantai ratusan orang.
Keberpihakan terhadap mereka yang kontra eksekusi mati Tibo, menunjukkan bahwa sebagai media nasional Kompas tidak punya hati nurani. Harian itu bukan saja meng-abaikan amanat hati nurani rakyat yang menjadi mottonya, tetapi juga telah melukai rasa keadilan umat Islam
Contoh lain, dalam kasus pro-kontra RUU Anti Pornografi dan Pornoaksi (RUU APP). Kompas jelas-jelas meng-ambil posisi kontra RUU-APP. Berbagai pemberitaan yang berkenaan dengan itu memperlihatkan dengan jelas bahwa harian itu diskriminatif. Opini yang ditampilkan juga berpihak. Misalnya, Kompas edisi 29 Maret 2006 menam-pilkan opini Siswono Yudhohusodho berjudul Negara dan Keberagaman Budaya. Siswono yang pada intinya menolak RUU APP karena meng-anggapnya salah satu produk hukum yang sangat beraroma Syari’at Islam. Menurut Siswono,
”…Sebagai konsekuensi negara kesatuan (unitarian) yang menempatkan seluruh wilayah negara sebagai kesatuan tunggal ruang hidup bangsa, sebuah RUU juga harus didrop bila ada satu saja daerah yang menyatakan menolaknya karena tidak cocok dengan adat istiadat dan budaya setempat. RUU APP sudah ditolak di Bali dan Papua.”
Majalah Risalah Mujahidin menilai argumen Siswono jelas terlihat dungu. Ia tidak saja mengabaikan konsep demok-rasi, tetapi mendorong munculnya tirani minoritas atas mayoritas. Bukankah Bali dan Papua minoritas? Melalui opininya itu, Siswono sengaja menekankan supaya umat Islam yang mayoritas bila hendak membuat aturan bagi umat Islam, harus terlebih dulu meminta persetujuan ma-syarakat Bali dan Papua. Bila mereka menolak, berarti aturan itu harus juga ditolak sebagai konsekuensi dari konsep unitarian (negara kesatuan). Sebaliknya, bila orang Papua mau berkoteka, atau bila umat Hindu Bali mau menjalankan ritual musyriknya serta memaksakan pene-rapan ’syariat’ Hindu kepada non Hindu di Bali, itu harus didukung dalam rangka melestarikan keluhuran budaya bangsa.
Logika seperti itu, dipublikasikan Kompas tentu bukan tanpa maksud. Tidak bisa disalahkan bila ada yang menafsirkan hal itu dilakukan Kompas dalam rangka memprovokasi umat Islam Patut juga dipertanyakan, apa kualifikasi yang dimiliki Siswono sehingga gagasan dan logikanya layak ditampilkan di harian tersebut dan dalam rangka mewakili kalangan siapa?
Ketika wacana Perda Syari’at menge-muka, Kompas lagi-lagi menempati posisi strategisnya, yaitu menolak! Koran ini selalu menggunakan orang Islam untuk menentang hal-hal berbau Islam. Dalam hal perda ini, lihat saja mereka menam-pilkan Eros Djarot. Pada Kompas edisi 12 Juni 2006, Eros Djarot melalui opininya berjudul “Saatnya Duduk Bersama” menyimpulkan, perda bernuansa syari’at adalah bagian dari nafsu politik mem-bangun negara di dalam negara, dan Perda Syari’at adalah gambaran Indo-nesia yang amburadul. Perda Syari’at juga dinilai Eros sebagai “hukum lain” di luar hukum positif.
Padahal orang tahu, Eros Djarot bu-kan pakar hukum, sehingga tidak mengerti bahwa menyerap hukum Islam ke dalam hukum positif adalah meru-pakan salah satu kaidah terbentuknya hukum positif. Tentu aneh dan janggal bila hukum positif di tengah masyarakat yang mayoritas Islam bersumber dari hukum-hukum yang diterbitkan oleh kolonialis dan imperialis. Apalagi, hukum Islam sudah diberlakukan bagi masya-rakat Islam di kawasan Nusantara ini jauh sebelum kemerdekaan NKRI. Eros Djarot juga bukan pakar sejarah, sehingga ia tidak tahu bahwa orang Islam di Indo-nesia telah menerima dan menerapkan hukum Islam di dalam masyarakatnya secara menyeluruh, dan diperbolehkan pemerintah kolonial Belanda, jauh sebe-lum kemerdekaan. Fakta ini diungkapkan oleh pakar hukum bangsa Belanda, LWC Van Den Berg (1845-1927).
Sejak berkumandangnya wacana per-da syari’at dan RUU APP, Kompas telah menjadi corong propaganda gerakan anti syariat dan anti Arab. Padahal, Arab dalam konteks sebagai etnik, bahasa dan nilai budaya, sudah menjadi salah satu anasir yang membentuk bangsa dan budaya Indonesia, sebagaimana Cina dan Hindu.
Corong Sepilis
Harian Kompas kian terang menjadi corong kaum Sepilis (sekularis, pluralis, dan liberalis). Melalui media inilah kaum Sepilis mengaktualisasikan pemikirannya yang menyerang Islam dan kaum Mus-limin. Hanya saja, sebagai corong Sepilis, dalam prakteknya Kompas juga tidak konsisten, karena hanya mau menerima opini dari satu warna saja yaitu warna sepilis.
Paling sering Kompas mempub-likasikan opini dari Ulil, Sukidi, Nur-cholish, Dawam, Gus Dur dan sejenisnya. Tidak terlihat Kompas punya itikad baik mau menyodorkan warna yang berbeda dengan menampilkan penulis yang terbukti mampu mematahkan argumen nama-nama tadi.
Mungkin Kompas berpikir sedang memberikan kontribusi di dalam mencip-takan Indonesia yang damai dan santun dengan mempublikasikan tulisan (opini) yang disumbangkan kaum Sepilis. Patut diduga, diskresi itu justru membuat panas situasi. Jangan-jangan memang Kompas ini sedang memantikkan api yang bisa membakar situasi ketegangan horizontal di Indonesia.

Wednesday, October 22, 2008

HABBATUSSAUDA

Habbatussauda adalah sejenis tumbuhan berupa rumput kecil yang banyak tumbuh di daerah gurun dan di kawasan Mediterrania.
Memiliki batang yang tingginya lebih kurang 15 cm, memiliki kelopak bunga berwarna kebiruan dan didalamnya terdapat biji-bijian berwarna hitam sebesar 3mm yang disebut Habbatussauda.
Nama biologi dari tumbuhan ini adalah Nigella Sativa. Dikenal juga sebagai "black cumin" dalam bahasa Inggeris dan "jinten hitam" dalam bahasa Indonesia.
Habbatussauda telah digunakan secara luas sebagai obat dari berjenis penyakit selama lebih dari 2000 tahun yang lalu.

Adakah Hadits yang mengulas tentang Habbatussauda ini?
Hadist tentang perintah berobat
“Wahai hamba-hamba Allah berobatlah kalian, karena tidaklah Allah Azza wa Jalla menimpakan suatu macam penyakit kecuali telah Dia ciptakan obat untuknya, kecuali satu macam penyakit”. Mereka bartanya : “Apa penyakit itu ?” Jawab Beliau : “penyakit tua (pikun)”. [Shahih, Ahmad 4/278, Ibnu Majah 3436, Abu Dawud 3855, At Tirmizi 2039 dari Zaadul ma'ad IV : 12 dengan tahqiq Al Arnauth]

“Setiap penyakit ada obatnya, maka jika obat untuk penyakit itu yang digunakan, niscaya akan sembuhlah ia dengan seizin Allah Azza wa Jalla.” [Shahih, Muslim 2204]
"Tetaplah kamu berobat dengan Habbatussauda, karena sesungguhnya di dalamnya mengandung bahan penyembuh bagi setiap penyakit kecuali mati". (HR Al-Bukhari)
Terdapat sebanyak 14 Hadis Shahih tentang kehebatan dan kelebihan Habbatussauda diantaranya :
Artinya : "Sesungguhnya, al-Habbatus al-Sawda' dapat menyembuhkan segala macam penyakit, kecuali As-sam." Saya bertanya: "Apakah as-sam itu ?" Baginda menjawab : 'As-sam yaitu maut !" ( Riwayat Bukhari )
Didalam kitab Shahih Bukhari Muslim, Abu Hurairah r.a. berkata bahwa dia pernah mendengar Rasullah S.A.W. bersabda sebagai berikut :
Artinya : "Tetaplah dengan al-Habbah al-Sawda" karena sesungguhnya ia mengandung obat bagi segala penyakit, kecuali as-sam atau mati." Artinya : "Daripada Abu Hurairah r.a katanya, Rasullah S.A.W telah bersabda : 'Pada al-Habbah al-Sawda' terdapat obat bagi segala penyakit, kecuali as-sam." Hadist ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Muslim, Bukhari dan Ibnu Majah. Dan hadis ini tercantum dalam himpunan hadist-hadist sahih nomer 857.

Penelitian Para Ahli Kedokteran terhadap Habbatus Sauda
Posted by admin
December 12, 2007
Berikut penelitian yang sudah dilakukan oleh para pakar:
“ Habbatus Sauda’ memiliki peranan yang penting pada pencegahan tumor & kanker. Pada penggunaannya dalam waktu yang lama minyak Habbatus sauda’ memperkuat sistem kekebalan tubuh. Selain itu dapat mempercepat pembelahan sel ”. Dr. Stanley Copock, University of Arizona, USA
“ Habbatus sauda kaya akan beta-sitosterol, yang diketahui memiliki kemampuan mencegah kanker”.Dr. Michael Tierra L. AC. O.M.D.
” Dengan mengkonsumsi Nigella Sativa dapat melawan kelelahan ”.Dr. Mohammed Saleh, M.D., Kairo-Mesir
” Ekstrak habbatus sauda memiliki khasiat anti-tumor tanpa efek samping seperti apa yang terjadi pada Chemotherapi dan penyinaran”.Study of Nigella sativa on humans, University of South Carolina. USA
“ Habbatus sauda mempunyai lebih dari 100 bahan aktif dengan berbagai khasiat penyembuhan. Salah satunya adalah impotensi.”Black Cumin, The Magical Egyptian Herb, Dr. Peter Schleicher, M. D.Dr.Mohammed Saleh, M.D., Egypt
“ Habbatus sauda’ terbukti memiliki khasiat anti-histamin, anti-oxidant, anti-biotic, anti -mycotic dan penghambat Bronchitis”.Study of Black Seed Oil on Humans, American Scientists
“ Kombinasi kandungan lipid dan struktur hormon dalam Nigella Sativa dapat meningkatkan air susu bagi ibu menyusui”University Pochefstroom
” Terapi baru yang efektif, mudah dicerna dan tidak mahal pada penyakit alergi adalah penggunaan asam lemak tidak jenuh dari minyak biji tanaman, terutama minyak Nigella Sativa (Habbatus sauda)”.Dr. Lutz Bannasch, München - Jerman
” Nigella Sativa (Habbatus sauda mengandungi minyak eter yang dapat membantu pencernaan & mengurangi masalah usus ”.Prof. Dr. Hildebert Wagner, Institut fur Pharmazeutische Biologie, München - Jerman
” Nigella Sativa mengandung asam lemak tak jenuh, Linoleic & Gammalinolenic yang masuk dalam tubuh. Asam ini memungkinkan untuk pencapaian sintesis yang merupakan sistem kekebalan tubuh yang penting menyebabkan penyakit kronik seperti jerawat dan demam karena alergi, hingga kanser ”.Dr. Peter Schleicher, M. D., Immunologist, Munich Germany
” Meningkatkan fungsi kekebalan tubuh ”.US. Patents Section, Antiviral Agents Bulletin # 5, 482, 711
” Habbatus sauda’ merangsang sumsum di tulang & imuniti sel serta pengeluaran terferon, melindungi sel-sel normal melawan virus perusak sel, melawan sel tumor, dan meningkatkan antibodi yang mengeluarkan sel B”.Cancer Immuno-biology, South Carolina
” Habbatus sauda’ terbukti menyembuhkan 70 % penderita alergi, termasuk di dalamnya alergi serbuk dan debu juga jerawat, serta neurodermitis ( penyakit kulit), asthma dan lemahnya daya kekebalan tubuh. Mengambil habbatus sauda’ secara teratur dapat menahan secara baik penyakit flu ”.Dr. Peter Schleicher, Immunologie, München-Jerman


Berikut pemaparan para dokter dan ilmuwan mengenai habbatus sauda setelah dilakukan penelitian secara empiris dan klini
Ibnu Sina - Habbatussauda merangsang tenaga dan membantu memulihkan kepenatan dan semangat. (Buku Ibnu Sina “Canon of Medicines”)
Ibnu Qayyim - Habbatussauda dapat membantu memulihkan penyakit seperti batuk, “bronchitis”, masalah perut, cacingan, masalah kulit seperti jerawat, sakit senggugut dan haid, menambah aliran air liur dan sebagainya. (Buku Ibnu Qayyim “Medicine of the Prophet”)
Dr. Ahmad El-Qadhi juga membuat kajian dan mendapatkan bahwa Habbatussauda dapat meningkatkan daya tahan tubuh (immune system). Kandungan dari Habbatussauda ialah Fixed Oil (saturated dan unsaturated), Minyak-minyak Asas (sterol, thymohydroquinone, carvone, limonine, cymene), Alkaloids, Saponin dan Asid Amino.
Professor G. Rietmuller - Bahan ekstrak Habbatussauda menunjukkan kesan amat positif terhadap sistem immunisasi badan dan boleh digunakan sebagai “bio-regulator’. (Professor G. Rietmuller, Director of Institute of Immunology, University of Munich, Germany)
Dr. Ahmad El-Qadhi (Islamabad, Pakistan) dan Dr. Usama Qandil (Florida, USA) mendapati pengambilan 1 gram Habbatussauda sebanyak dua kali sehari mempunyai kesan peningkatan yang mengagumkan terhadap fungsi immuniti badan. Penemuan ini dianggap penting untuk memungkinkan penggunaan Habbatus Sauda sebagai bahan peningkatan immuniti semula jadi badan untuk rawatan kanser, AIDS dan penyakit-penyakit yang lain berkaitan kekurangan immuniti badan.
Kajian oleh Dr. Haq terhadap sukarelawan penderita AIDS di Department of Biological and Medical Research Centre, Rilyadh menunjukkan bahwa Habbatussauda berupaya meningkatkan kadar diantara ‘helper T-cells’ dan ’suppresser T-cells’ sebanyak 55%. Aktiviti ‘natural killer cells’ juga menunjukkan peningkatan purata sebanyak 30%.
Dr. Peter Schleicher, seorang pakar immunisasi (immunologist) di Munich mendapati Habbatussauda berhasil menyembuhkan sebanyak 420 orang daripada 600 orang sukarelawan penderita allergik. Kebanyakan penderita ini mengidap allergik terhadap ‘pollen’ dan habuk, jerawat dan saraf kulit, serta yang memiliki daya tahan tubuh yang lemah. (Nota: Dr. Peter Schleicher telah dipilih sebagai ahli paling muda di World Academy of Scientist)
Penyelidik Amerika menulis laporan pertama di dunia mengenai kesan ‘anti-tumor’ yang ditunjukkan oleh Habbatussauda. (”Study of the Effects of Nigella Sativa on Humans”)
Professor Michael Meurer - Habbatussauda berupaya menghentikan ‘inflammations’ dan masalah saraf kulit (neurodermitis) (Professor Michael Meurer, Dermatology Clinic of Munich, Germany)
Saintis-saintis di Cancer and Immuno-Biological Laboratory of Germany mengesahkan Habbatussauda berupaya meransang ‘bone marrow’ dan sel-sel immuniti, meningkatkan penghasilan ‘interferon’ dan mempertahankan sel-sel biasa terhadap kesan kemusnahan sel olehvirus. Habbatussauda juga berupaya memusnahkan sel-sel tumor dan meningkatkan bilangan antibodi yang menghasilkan “B cells”.
Apa saja khasiatnya?
Satu ulasan ilmu kedokteran menampilkan bahwa Habbatussauda mengandung lebih dari 100 unsur penting yang dibutuhkan untuk kesehatan manusia antara lain :

1. Anti inflamasi, mengobati perih dan radang tenggorokan.
2. Anti Artritic, mengobati reumatik.
3. Anti Analgesic, mengobati sakit gigi dan sakit kepala (migran).
4. Aktivitas hormon mengatur haid dan meningkatkan aliran susu.
5. Antiseptic, mengobati bau mulut.
6. Antiphyretic, menurunkan demam
7. Antivirus, mengobati flu dan penyakit lain yang disebabkan oleh virus (Thypus,DBD, Hepatitis, HIV/AIDS, Flu Burung, dsb.)
8. Dematology, mengobati jerawat dan eksim.
9. Urinary tract, mengobati saluran kemih dan batu ginjal.
10. Sistem kekebalan, meningkatkan daya tahan tubuh (antibody) untuk menangkal penyakit.
11. Gastro intestinal tract, mengobati mabuk, diare, kejang, konstipasi dan empedu.
12. Mengobati penyakit asam lambung (maag).
13. Sistem sirkulasi, meningkatkan kerja jantung.
14. Nematocidal, membasmi cacing pita.
15. Respiratory tract, mengobati sesak nafas (asma).

Dan menurut pengalaman para konsumen
Yang secara rutin mengkonsumsi Habbatussauda ditemukan khasiatnya antara lain mengobati darah tinggi, gula darah, darah rendah, diabetes, paru-paru, sakit dada yang kronis, kanker dan tumor, menyegarkan tubuh yang lesu, mandul, keputihan, menstabilkan hormon endocrine yang menguatkan syahwat, berbagai penyakit kulit gastrik, melancarkan pencernaan, mengatasi stress, sulit tidur (insomnia), menurunkan kolestrol, stroke, lumpuh sebelah, luka di hati, pencegahan dan kimotripi kanker dan tumor, TBC asam urat, batuk menyegarkan dan menetralisir halusinasi pengaruh obat-obatan, menghancurkan lemak yang berlebihan, menghaluskan dan mengencangkan kulit, baik untuk wanita sehabis melahirkan maupun mencegah infeksi sebelum dan sesudah operasi, mengencangkan otot—otot yang lentur dari dalam, pra-monopause, jantung, bengkak-bengkak, mencegah pendarahan, sakit menjelang dan waktu haid, pegal-pegal, neurosis (sakit jiwa ringan), anemia, epilepsi, dan bawasir.

Sebagai kesimpulan bahwa kandungan dan khasiat Habbatussauda yang sangat mengagumkan tak lepas dari Maha Kasih Sayang Allah SWT, sebagaimana diterangkan bahwa ”setiap penyakit ada obatnya“. Dengan menggali Sunnah Rasulullah SAW, lalu berikhtiar berobat dan bertawakal kepada Allah SWT, Insya Allah segala penyakit yang kita derita akan sembuh.

RECOMENDED PRODUCT (yang saya konsumsi saat ini)
Habbatussauda Nigellavit adalah produk habbatussauda dengan Isi lebih banyak @650mg/kapsul, habbatussauda berasal dari Eithopia/Habasyi kualitas terbaik dari Afrika, warna lebih hitam, bau lebih harum, rasa lebih pahit, dan dipupuk hanya dengan pupuk organik